SISTEM PEMBELAJARAN
E-Learning merupakan alternative pembelajaran yang relative baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi computer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi komunikasi seperti radio, telepon dan satelit. Tujuannya antara lain untuk meningkatkan daya serap dari mahasiswa atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa, meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Selanjutnya akan dibahas mengenai konsep-konsep definisi, tujuan, filosofi, keunggulan dan kelemahan, tren, bentuk pemanfaatan, contoh, strategi untuk e-learning, struktur strategi tentang e-learning.
Pada era globalisasi bangsa Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan, seperti persaingan ketat dalam perdagangan internasional sebagai konsekuensi dari berlakunya pasar bebas di kawasan ASEAN dan Asia Pasifik, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntunan yang lebih besar pada penerapan demokrasi, penegakan hukum, desakan atas perwujudan nilai-nilai persamaan dan keadilan, serta pemenuhan rasa ketenteraman dan keamanan masyarakat. Sehubungan dengan itu bangsa
Filosofi dasar yang digunakan adalah bahwa pendidikan harus secara kontinyu mengantisipasi kebutuhan masa depan masyarakat dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pendidikan untuk memenuhi kebutuhan masa depan masyarakat tersebut ditujukan untuk mengembangkan keterampilan dasar. Keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk masa depan secara garis besar meliputi keterampilan berfikir, keterampilan belajar dan keterampilan komunikasi. Pengajaran dan pembelajaran berbasis internet merupakan salah satu strategi kunci untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
2. Definisi dan Tujuan E-Learning
Media berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk (Gagne, 1970). Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan antara merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, flm bingkai adalah contoh-contohnya. Definisi E-Learning yang diambil dari e-Commerce Turban adalah “the online delivery of information for purposes of training or education, training or knowledge management “ pemberian informasi untuk mendukung kegiatan training, pendidikan atau managemen berbasis pengetahuan (knowledge management).
Distance education adalah sebuah metode penyebaran materi pembelajaran yang terjadi ketika mahasiswa dan instruktur dipisahkan tempat dan waktu, contoh pembelajaran jarak jauh melalui
3.
Mengapa e-learning dapat diterima dan diadopsi dengan cepat ? tentu saja , kemajuan penggunaan e-learning dimotivasi oleh keunggulan dan kelemahannya. Kita perlu melihat kelebihan yang ditawarkan e-learning
a. Mampu Mengurangi Biaya Pelajaran
Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatih dan ruang kelas, akomodasi serta transportasi peserta pelajaran atau pelatih. Tetapi manajemen e-learning yang tidak tepat akan membuat biaya pelajaran semakin membengkak.
b. Fleksibilitas Waktu
Mereka dapat menyisipkan waktu belajar setelah makan siang, setelah kantor selesai dan menunggu jemputan atau sedang menunggu laporan rekan dan tidak ada pekerjaan yang mendesak.
c. Fleksibilitas Tempat
Disekolah-sekolah, para pelajar tidak perlu pergi jauh ke ruang kelas lain . Mereka hanya perlu ke laboratorium komputer sekolah, dimana e-learning tersebut diinstall, untuk mengikuti tambahan pelajaran.
d. Fleksibilitas Kecepatan Pembelajaran
E-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa. Siswa dapat mengatur sendiri kecepatan belajar yang diikuti. Apabila belum mengerti, ia dapat memelajari modul tersebut dan mengulanginya nanti. Apabila seorang siswa mengerti dengan cepat , ia dapat menyelesaikan pelajaran lebih cepat dan mengisi waktu dengan belajar topik lain. Hal ini berbeda dengan pelajaran di kelas karena semua pelajar mulai dan berhenti di waktu yang sama.
e. Standarisasi Pengajaran
Pelajaran e-learning selalu memiliki kualitas sama setiap kali diakses tidak membedakan atas kemampuan dan metode pengajaran dan tidak tergantung suasana hati pengajar.
f. Efektifitas Pengajaran
Penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih. Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar.
g. Kecepatan Distribusi
Apabila ada perubahan materi pelajaran , administrator hanya perlu mengubah di server e-learning, tanpa mendatangi semua kantor cabang.
h. Keterdesiaan on-demand
Karena e-learning dapat sewaktu-waktu di akses , anda dapat menganggapnya sebagai ‘buku saku’ yang membantu pekerjaan setiap saat.
i. Otomatisasi proses administrasi
Pelatih atau guru yang memiliki akses ke e-learning dapat setiap saat mencetak sendiri laporan dengan otomatis untuk memonitor kemajuan belajar siswanya, tanpa harus menunggu administrator.
Kita perlu melihat kekurangan yang ditawarkan e-learning
a. Budaya
Dalam pelajaran di ruang kelas, 60% energi dari pengajar, sedangkan pelajar hanya mendengar atau mencatat, namun dalam e-learning 100% energi dari pelajar. Penggunaan e-learning menuntut budaya self learning, Budaya kebiasaan dan penggunaan teknologi dan kebiasaan interaksi ketat antar sesama pelajar.
b. Investasi
Suatu organisasi harus mengeluarkan investasi cukup besar untuk memulai mengimplementasikan e-learning.
c. Teknologi
Kompatibilitas teknologi yang digunakan harus diteliti sebelum memutuskan menggunakan e-learning.
d. Infrastruktur
Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia. Layanan broadband baru ada di kota-kota besar akibatnya, belum semua orang atau wilayah belum dapat merasakan e-learning dengan internet.
e. Materi
Walaupun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materi yang tidak bias diajarkan melalui e-learning. Pelajaran yang memerlukan banyak kegiatan fisik, seperti olah raga dan instrument musik sulit disampaikan melalui e-learning secara sempurna. Akan tetapi dapat digunakan untuk memberikan dasar-dasar pelajaran sebelum masuk ke praktek.
Tren E-Learning dari penelitian Gardner Group(http;//www.worldwidelearn.com) adalah sebagai berikut
1. Penyedia jasa aplikasi menawarkan pilihan terbaik yang lebih cepat
2. Perusahaan memadukan elearning ke dalam prasarana mereka
3. Kemampuan untuk membangun inisiatif elarning yang dibutuhkan
4. E-learning memotong biaya dari isi kualitas yang baik
5. E-learning menentukan peranan profesional di seluruh dunia
6. Permainan menyajikan kemampuan interaktif ke dalam e-learning
7. Pemerintah menyebarkan e-learning di segala bidang atau tingkatan
8. Kerjasama menggunakan e-learning untuk mendapatkan menemukan semua orang di halaman atau kepentingan yang sama
9. Teknologi nirkabel membantu inisiatif e-learning memotong jalur lintasan kabel
10. Pendorong atau penggerak e-learning
Aplikasi E-Learning
1990: CBT (Computer Based Training)
1994: Paket-Paket CBT
1997: LMS (Learning Management System)
1999: Aplikasi e-Learning Bebasis Web
6. Contoh E-Learning
Moodle - Learning Management System (LMS) Berbasis Opensource [http://moodle.org]
ATutor: Learning Content Management System (LCMS) Berbasis Opensource [http://atutor.ca]
IlmuKomputer.Com System e-learning Gratis Berbasis Aktifitas Komunitas [http://ilmukomputer.com]
Sistem e-Learning Cisco Networking Academy [http://cisco.netacad.net]
Sistem e-Learning untuk Pelajaran dan Sertifikasi Penerbangan pada
Sistem e-Learning bagi siswa dan guru secara gratis dar Pustekkom Depdiknas [http://e-dukasi.net]
7. Srategi untuk E-Learning
Seperti halnya penerapan teknologi baru, peluncuran produk baru di pasar atau inisiatif lain di organisasi, kita perlu memformulasikan strategi yang jelas sebagai acuan sebelum kita menerapkan e-learning. Penyusunan strategi e-learning sangat berguna untuk
a. Memperjelas tujuan pelajaran atau pendidikan yang ingin dicapai
b. Mengetahui sumberdaya yang dibutuhkan
c. Membuat semua pihak yang terlibat untuk tetap mengacu pada tujuan yang
sama
d. Mengetahui pengukuran keberhasilan
Setelah mengetahui pentingnya strategi dalam menerapkan e-learning, kita dapat memulai langkah menyusun strategi. Strategi e-learning melibatkan tahap meliputi analisis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Keempat tahap bukan langkah yang langsung selesai setelah tahap ke empat, tetapi merupakan langkah yang berkesinambungan dan saling mendukung.learning
9. Penutup
Makalah telah membahas konsep e-learning dan bagaimana strategi e-learning. Diharapkan penerapan e-learning menjadi bagian strategi organisasi. Adanya strategi membuat kita dapat mengembalikan konsep penerapan e-learning dari sekedar penerapan teknologi baru menjadi alat untuk mencapai tujuan organisasi.
Di satu pihak e-learning
Faktor vokasi tidak bisa sepenuhnya ditampilkan, lebih bersifat komplemen, dilihat dari definisi yang ada tidak bisa komplet / sempurna.
Dari sudut pandang pelajar maupun organisasi , penerapan e-learning dengan strategi tepat akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penerapan e-learning tanpa strategi yang jelas.
Berkaitan dengan pemanfaatan e-learning untuk mengurangi kejenuhan dan over load perlu kombinasi synchronous dan asynchronous dalam proses belajar mengajar.
10. Daftar Pustaka
2. http://www.internetworldstats.com
4. http://www.internettime.com
5. http://www.worldwidelearn.com
12. http://www.learningcircuit.org
13. E-learning Concept, Hartono Zhuang, Andi Offset,
14. Curren issues in IT education, Tanyamcgill,
15. Educational research and evaluation, Donna joy, Faculty of the Virginia Polytechnic and state university, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar