TO RAISE THE LEVEL OF INDONESIAN DIGNITY
MENJARING KANDIDAT PEMIMPIN
DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI
DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI
Internet dijadikan sebagai ajang donasi menyampaikan pesan kampanye dengan harapaupaya bisa menarik sebanyak-banyaknya suara dalam pemilu. Banyak sarana yang bisa dimanfaatkan seperti internet, radio, telepon, brosur, tv, pasarmurah dan lain sebagainya.
USP (Unique Selling Proposition) semestinya menjadi acuan utama Parpol dalam kampanyenya. Inilah pertanyaan yang berat yang harus dijawab oleh Parpol: 1) Kenapa saya harus memilih partai anda? 2) Apa yang dapat anda tawarkan yang Parpol lain tidak mampu memenuhinya? 3) Katakan kepada saya mengapa saya harus hadir dan mendengar kampanye anda?
Pertama Parpol harus mencari tema-tema yang segar, tema yang berbeda dari model kampanye selama ini. Anda dapat menggunakan mesin pencari data (Searching Engines) seperti Yahoo.com, Google.com dst. Cukup masukkan keyword “General Election Campaign” atau “Campaign Topics” maka anda akan mendapati begitu banyak tulisan. Anda tinggal memilih topik yang paling sesuai.
Seperti produk yang dijual, Parpol harus memilih target kampanye. Jelas tidak mungkin bagi partai kecil untuk ikut berstrategi seperti partai besar. Mereka harus pandai memilih sasaran utama, misalnya kelompok peternak dan nelayan, generasi muda, atau malah pensiunan. Bagaimana mencari informasinya? Silakan jelajahi situs dari Biro Pusat Statistik (www.bps.go.id). Jika masih kurang puas, Parpol
Jika Parpol itu cerdik, inilah yang harus segera mereka lakukan. Suruh pengurus partai di daerah memiliki alamat E-mail. Cukup banyak email yang gratis mulai dari Yahoo.com hingga Hotmail.com. Ajak mereka untuk sering-sering akses Internet di Warung Internet.
Setelah mereka akrab dengan Warnet, maka pemimpin Parpol dapat mulai secara rutin memberi informasi strategi partai, visi, misi, taktik dsb.
Bagaimana caranya? Apakah tidak ruwet? Bukankah di Indonesia terdapat lebih dari 400 kabupaten / kota? Manfaatkan Newsgroup. Dengan membuka Newsgroup, yang bisa dibuat gratis di Yahoo.com, Parpol bisa berkomunikasi dengan kadernya di seluruh Indonesia.
Mengapa Parpol tidak mulai membuat pooling untuk mencari informasi seberapa kuat orang akan memilih partainya? Di Internet, agar Parpol tahu langkah apa yang harus dilakukan agar menang dalam pemilu. Kunci terpenting adalah menangkap kebutuhan dan keinginan pemilih.
Mengetahui keinginan, impian, dan harapan bangsa dan mampu memenuhinya adalah cara terkuat untuk mempengaruhi pemilih memilih suatu partai. Dengan laporan yang tiap saat masuk dari daerah-daerah melalui email, newsgroup atau chatting, Parpol dapat memilih kampanye yang memang sesuai dengan impian dan keinginan rakyat di daerah-daerah. Setelah diketahui, maka ditentukan strategi. Sebelum strategi diterapkan, bisa dilakukan pengujian-pengujian sederhana. Pooling adalah salah satu bentuk uji sederhana itu.
Sebuah contoh situs melacak bagaimana kandidat menggunakan internet, di www.facebook.com para pemilih dapat melacak posisi akhir dari jejak pendapat atau dukungan pada sebuah kubu atau melemparkan kartun dari seorang kandidat ke sebuah situs pribadi sesama pengguna internet. Di www.electoralcompass.com, para pemilih menjawab 30 pertanyaan mengenai isu-isu tertentu untuk melihat pandangan kandidat yang sesuai dengan pandangan pemilih. Situs berbagi video, www.youtube.com merupakan tempat yang populer untuk para kubu menyiapkan pidato terakhir mereka.
USP (Unique Selling Proposition) semestinya menjadi acuan utama Parpol dalam kampanyenya. Inilah pertanyaan yang berat yang harus dijawab oleh Parpol: 1) Kenapa saya harus memilih partai anda? 2) Apa yang dapat anda tawarkan yang Parpol lain tidak mampu memenuhinya? 3) Katakan kepada saya mengapa saya harus hadir dan mendengar kampanye anda?
Pertama Parpol harus mencari tema-tema yang segar, tema yang berbeda dari model kampanye selama ini. Anda dapat menggunakan mesin pencari data (Searching Engines) seperti Yahoo.com, Google.com dst. Cukup masukkan keyword “General Election Campaign” atau “Campaign Topics” maka anda akan mendapati begitu banyak tulisan. Anda tinggal memilih topik yang paling sesuai.
Seperti produk yang dijual, Parpol harus memilih target kampanye. Jelas tidak mungkin bagi partai kecil untuk ikut berstrategi seperti partai besar. Mereka harus pandai memilih sasaran utama, misalnya kelompok peternak dan nelayan, generasi muda, atau malah pensiunan. Bagaimana mencari informasinya? Silakan jelajahi situs dari Biro Pusat Statistik (www.bps.go.id). Jika masih kurang puas, Parpol
Jika Parpol itu cerdik, inilah yang harus segera mereka lakukan. Suruh pengurus partai di daerah memiliki alamat E-mail. Cukup banyak email yang gratis mulai dari Yahoo.com hingga Hotmail.com. Ajak mereka untuk sering-sering akses Internet di Warung Internet.
Setelah mereka akrab dengan Warnet, maka pemimpin Parpol dapat mulai secara rutin memberi informasi strategi partai, visi, misi, taktik dsb.
Bagaimana caranya? Apakah tidak ruwet? Bukankah di Indonesia terdapat lebih dari 400 kabupaten / kota? Manfaatkan Newsgroup. Dengan membuka Newsgroup, yang bisa dibuat gratis di Yahoo.com, Parpol bisa berkomunikasi dengan kadernya di seluruh Indonesia.
Mengapa Parpol tidak mulai membuat pooling untuk mencari informasi seberapa kuat orang akan memilih partainya? Di Internet, agar Parpol tahu langkah apa yang harus dilakukan agar menang dalam pemilu. Kunci terpenting adalah menangkap kebutuhan dan keinginan pemilih.
Mengetahui keinginan, impian, dan harapan bangsa dan mampu memenuhinya adalah cara terkuat untuk mempengaruhi pemilih memilih suatu partai. Dengan laporan yang tiap saat masuk dari daerah-daerah melalui email, newsgroup atau chatting, Parpol dapat memilih kampanye yang memang sesuai dengan impian dan keinginan rakyat di daerah-daerah. Setelah diketahui, maka ditentukan strategi. Sebelum strategi diterapkan, bisa dilakukan pengujian-pengujian sederhana. Pooling adalah salah satu bentuk uji sederhana itu.
Sebuah contoh situs melacak bagaimana kandidat menggunakan internet, di www.facebook.com para pemilih dapat melacak posisi akhir dari jejak pendapat atau dukungan pada sebuah kubu atau melemparkan kartun dari seorang kandidat ke sebuah situs pribadi sesama pengguna internet. Di www.electoralcompass.com, para pemilih menjawab 30 pertanyaan mengenai isu-isu tertentu untuk melihat pandangan kandidat yang sesuai dengan pandangan pemilih. Situs berbagi video, www.youtube.com merupakan tempat yang populer untuk para kubu menyiapkan pidato terakhir mereka.
Sumber : www.kompas.ac.id, www.pemimpin-unggul.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar